Selasa, 05 Juli 2011

KONCI vs POCI (SHINee vs Pocong)


Cast : SHINee, Poci
Lenght : One Shot
Genre : Horor, Komedi

Selamat Membaca….
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Suasana pagi di Dorm SHINee terlihat begitu ramai meskipun hari libur, semua member SHINee sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Mereka benar-benar terlihat seperti contoh anak muda yang patut untuk dijadikan panutan. Mereka rajin, bersemangat dan berprestasi. Orang tua mana yang enggak bangga punya anak seperti mereka.
Lee Jinki alias abang Onew, setiap pagi di hari libur dia selalu rajin untuk bangun pagi. Sebelum matahari terbit pun dia sudah duduk di beranda dorm untuk menunggu kedatangan seseorang dengan setia. Begitu kendaraan orang itu datang, dia akan berdiri dan bersiap-siap untuk menyambut orang itu dengan penuh senyuman.
“Ahjummaaaa…, akhirnya kamu datang.” Ujar Onew dengan senyum mengembang lebar.
WWWUUUUZZZZZ….
Seorang wanita paruh baya menggoes sepedanya dengan kecepatan tinggi, tidak menghiraukan teriakan Onew. Kecepatannya mengalahkan Valentino Rosi bahkan Lorenzo pun tak akan mampu untuk mengejarnya. Dia berusaha dengan kekuatan penuh untuk menyelamatkan barang dagangan, ayam goreng.
“Aduhhh…, kenapa sih si maniak ayam itu selalu muncul. Aku harus menyelamatkan mata pencaharianku.” Batin si Ahjumma.
“AHJUMMA… TUNGGU AKU MAU NGUTANG AYAMNYA…!!!” Teriak Onew saat mengejar si pedagang ayam keliling.
WUUZZZZZZZZ…..WUUUUUUZZZZZZZZ…..

Ahjumma, si pedagang ayam keliling, semakin meningkatkan kecepatan sepedanya. Sampai menghilang di ujung jalan.
“Ahhh… selamat.” Batin Ahjumma saat tidak lagi melihat Onew.
Yah, itulah salah satu kegiatan yang dilakukan Onew setiap pagi di hari libur. Dia akan selalu menunggu kedatangan pedagang ayam dan tahu keliling untuk di “rampoknya”. Onew akan selalu mengutangi setiap pedagang itu lewat dan akan selalu lupa saat ditagihnya, jadi semua pedagang ayam maupun tahu yang melihat Onew, mereka langsung ngacir dengan kecepatan tinggi.

Kim Kibum alias Key, terkenal dengan paggilan umma di SHINee. Dan dia lah yang paling rajin diantara member SHINee yang lainnya. Key selalu bangun duluan dibandingkan dengan member yang lainnya. Kemudian dia akan melaksanakan tugas ala emak-emak pada umumnya, nyapu, nyiram tanaman, nyabutin rumput, ngepel, nyetrika, nyuci, masak dan terakhir membangukan para member yang lainnya. Bener-bener mirip emak-emak kan.
Tapi kalo ada member yang tidak bangun saat dibangunkan Key, sifat key akan berubah jauh lebih kejam dari emak tiri. Emak-emak yang suka marah-marah di cinta fitri all season itu pun juga kalah.
“Bangun..!” ujar Key suatu pagi saat membangunkan member SHINee.
Onew, Jjong, dan Taemin langsung bangun, tinggal si raja molor Minho. Minho tidur dengan asoy nya hingga ilernya meluber kemana-mana.
“Minho-ah… bangun!”
Minho tak bergeming.
“Yah…. Bangun!!!” Key mulai kesal.
BUK.. BUK…, Key menghujani tubuh minho dengan bantal.
Minho tetap tak bergeming, malah tersenyum-senyum najong. Mungkin dia mimpi main pukul-pukulan bantal sama ‘noona nomu yeppo’nya.
“Enggak mau bangun ya.”
Key kemudian keluar kamar Minho. Dan balik lagi dengan ember di tangan.
“Tidur terus…, sekalian aja mandi di tempat tidur,” ujar Key kesal. Dan,
BYUUUURRRRRR…
“Banjir bandang…. Banjir bandang… Banjir bandang…,” Minho bangun dan langsung lari keluar kamarnya untuk menyelamatkan diri.
Member yang lainnya langsung ngakak melihat pemandangan itu. Sedangkan Minho hanya bisa manyun saat tahu ia disiram sama Key.
“Hahaha… emak-emak dilawan,” ujar Jjong lirih.

Jonghyun alias bling bling Jjong mulai rajin bangun pagi sejak pacaran dengan Sekyung karena setiap pagi dia harus bikin laporan dulu sama Yoejachingunya itu. “Lapor cahagi, aku udah bangun kok. Habis ini langsung mandi, bye.” Itulah yang dilakukan Jjong saat pagi hari di hari libur. Tapi setelah laporan biasanya dia tidur kembali.
“Hallo Taemin-ah, Jjong-ie udah bangun belum.” Seseorang menghubungi HP Taemin.
“Sekyung-nuna,” sapa Taemin. “Jjong-hyung udah bangun kok tapi dia tidur lagi.” Jawab Taemin.
“Taemin ah, boleh minta tolong. Tolong taruh ponsel kamu di telinga Jjong-ie,” pinta Sekyung.
Kemudian Taemin mendekati Jjong yang lagi pulas dan menaruh ponselnya di salah satu telinga Jjong.
“JJONG-IEEE…. KAMU MASIH TIDUR YA. SEKALIAN AJA TIDUR SELAMANYA ENGGAK USAH BANGUN-BANGUN BIAR HUBUNGAN KITA LANGSUNG PUTUS.” Teriak Sekyung dari sebelah telepon sana, membuat telinga Jjong budek.
“SINGA BETINA NGAMUK… SINGA BETINA NGAMUK… SINGA BETINA NGAMUK.” Kata Jjong spontan.
“YAH… JJONGIE, KAMU PANGGIL AKU APA?”
“Mianhe Chagiya… miahe,” ujar Jjong, dan langsung sadar seratuss persen.
“Hahahahaha…,” Taemin hanya mengelus dada saat melihat Hyungnya seperti orang terjajah.
Lee Taemin, si magne SHINee saat hari libur, bangun pagi hanya untuk makan eskrim dan latihan tari. Itu aja. Tidak terlalu menarik untuk diceritakan.

Sedangkan Minho mulai rajin bangun pagi sejak diguyur Key dengan air seember. Dan sekarang dia malah Hobi lari pagi, tujuannya adalah Halte bus, tempat para karyawati siap-siap untuk pergi ke kantor. Nah di sana dia mulai tebar-tebar pesonanya. Katanya sih mau mencari noona nomu yeppo-nya.
“Noona nomu yeppo…,” ujar Minho pada seorang karyawati yang memiliki paras cantik.
Kemudian Minho mulai joget-joget mirip orang sarap akut sambil melontarkan rayuan-rayuan gombalnya.
“Kyaaa… Minho-SHINee,” Kata teman si karyawati cantik itu.
“Anio… masak Minho-SHINee yang berkharisma itu jadi sarap gini. Mungkin dia mirip kali.” Si karyawati berparas cantik itu berbisik di telinga temannya.
“Yahh… sayang ya, wajahnya gantheng tapi kelakuannya sarap.”
Kemudian mereka pun berlalu meninggalkan Minho. Namun Minho pantang menyerah, dia tidak ingin menjadi seorang pecundang. Jadi setiap pagi di hari libur SHINee dia selalu lari pagi ke halte Bus, yang menjadi tempat mangkalnya.
$$$
“Selamat pagi…, Onew hyung gawat. Sungguh gawat, ini bener-bener gawat.” Ujar Minho panik.
Tadi Minho keluar dari dorm untuk lari pagi dan pulang-pulangnya langsung seperti orang panik tingkat akut. Dia langsung menemui Onew dan member yang lainnya di ruang tengah yang sedang asyik nonton TV. Sedangkan Key sedang asyik di dapur.
“Ada apa hyung? baru datang aja udah ngos-ngosan gitu. Jangan-jangan hyung di kejar cewek abal-abal lagi ya kayak tempo hari kemaren.” Ujar Taemin.
PLETAK
“Hal itu jangan di ungkit-ungkit lagi aku masih trauma,” ujar Minho setelah menyarangkan jitakannya di kepala Taemin. “ Masalah ini lebih gawat dari apapun di dunia ini.” Lebay Minho kumat.
“Masalah apaan sih?” Tanya Jjong heran.
“Coba kamu tenangin diri dulu. Atur nafas, kemudian ceritakan dengan detail,” pinta Onew sok bijaksana.

Minho berusaha mengatur nafasnya, menghirup udara dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Dia melakukannya beberapa kali hingga merasa tenang.
“Tarik nafas lagi….!!! Keluarkan…!!!” Onew memberi arahan.
Minho mematuhi setiap arahan Onew.
“Coba ulangi lagi, tarik nafas….!!! Dan keluarkan..!!!”
DHUUUU~~~~TTT….
BAK… BIK… BUK…
Minho langsung menerima tendangan seribu bayangan dari Jjong, Onew dan Taemin. Udara yang dikeluarkan Minho membuat udara pagi langsung tercemar oleh gas berbahaya.
“Yah… kamu mau membunuhku? Kentut sembarangan,” ujar Jjong sewot.
“Jjong-hyung, kalo kentut yang enggak sembarang seperti apa ya?” Tanya Taemin penasaran.
“Mau aku contohin?” Jjong makin sewot.
“Yaaaahhh…, awas kalo kamu kentut,” ancam Onew pada Jjong.
“Suruh siapa tanya seperti itu.” Jjong membela diri.
“Oh ya…, tadi Minho-ah mau ngomong apa?” Tanya Onew.
“Tadi aku denger dari orang-orang di sekitar dorm, katanya ada hantu bergentayangan. Hantu pocong. Iiiihhhh serem.”
“APA HANTU POCONG?” teriak Onew, Key dan Jjong.
“Aduh gawat, aku harus menyembunyikan eskrim ku.” Taemin langsung heboh sendiri.
“Iya aku juga akan menyembunyikan ayam-ayamku di tempat yang aman.” Onew ikut heboh.
PLETAK… PLETOK…
“Yahhh…., ini hantu bukan maling.” Minho mulai kesal.
“Hehehehe…,” Onew dan Taemin cengengesan.
“Jadi aku enggak bisa telpon-telponan malam lagi dong dengan Sekyung,” ratap Jjong.
“Tenang hyung, Sekyung nuna kan lebih nyeremin dari pada hantu manapun di dunia ini. Apalagi cuma hantu pocong.” Ujar Taemin sok dewasa.
PLETAK.
“Emang lo kira Sekyung singa betina apa? Pake bilang lebih nyeremin dari hantu.” Jjong tidak terima. “Meskipun terkadang bener juga sih.” Batin Jjong kemudian.
“Sebentar…, emang hantu pocong itu seperti apa sih? Apakah seperti sadako?” Tanya Onew.
“Nggak tahu.” Minho menggeleng.
“Kok bisa nggak tahu. Katanya tadi serem.” Jjong menimpali.
“Ye… aku kan cuma tahu dari orang-orang di sekitar dorm, mereka bilang serem yah aku ikut aja bilang serem.”
“Tenang enggak usah takut sama poci.” Tiba-tiba Key ikut nimbrung.
“POCI???” keempat namja lainnya terlihat bengong.
“Iya…, hantu poci yang kalian bicarakan itu.” Kata Key meyakinkan.
“Hyung kami membicarakan hantu pocong, bukan teh poci. Begini nih kalo kebanyakan di dapur, hantu pocong malah dikiranya teh poci.” Ujar Minho.
“Dari pada maniak game.” Key tidak terima. “Siapa juga yang bilang teh poci. Nama hantu pocong itu kalo di dunia maya dikenal sebagai Poci, coba cek forum-forum di internet. Hantu itu berasal dari Indonesia, bahkan udah diangkat ke berbagai judul film. Pocong itu berupa hantu mayat yang dibungkus dengan kain putih, begitu. Makanya gaul dong, sekalian olahragain tuh otak biar wawasannya luas, jangan jempolnya doang yang diolahragain (baca:main PS).” Kata key dengan sedikit menyindir Minho di akhir ucapannya.
“O… ternyata hantu punya nama keren juga ya, seperti kim Kibum nama kerennya Key dan Lee Jingki nama kerennya Onew.” Ujar Taemin sambil manggut-manggut.
“TIDAK SAMA…,” Key dan Onew langsung membantah.
“Tapi, hantu Indonesia kok bisa ada di Korea?” tanya Jjong.
“Bisa aja, sekarang kan dunia sudah maju, jaman teknologi canggih. Mungkin aja si pocong itu mau refreshing sambil nonton konser K-Pop kali, secara kan artis K-Pop enggak ada yang mengadakan konser di sana. Atau bisa aja dunia hantu sedang mengadakan pertemuan tingkat dunia dan kebetulan tempat pertemuannya di Korea ini.” Jawab Onew sotoynya kumat.
“Mana ada seperti itu?”
“Emang kamu udah pernah melihat dunia hantu?” Tanya bales Onew.
Jjong menggeleng.
“Aku juga belum tahu, tapi hal itu bisa aja kan terjadi.”

Jjong Tak berkutik mendengar jawaban Onew. Dia memutuskan untuk tidak berdebat dengan si sangtae yang satu ini, karena ujung-ujungnya onew akan mengeluarkan ke sotoyannya yang berlebihan. Dan tidak akan pernah mengalah.
“Terus, gimana kalo si poci itu berkunjung ke dorm kita ntar malem.” Ujar Minho khawatir.
“Yah sebagai tuan rumah yang baik, kita layani mereka dengan baik dong.” Jawab Onew.
PLETAK, spatula melayang dari tangan Key ke jidat Onew. Biar otaknya kembali normal.
“Poci itu hantu hyung bukan manusia.” Key kembali mengingatkan Onew. “Gimana kalo malam ini kita berburu si Poci.” Usul Key.
“Apa… berburu poci? Hyung dah gila ya. Emang hyung enggak takut?” Tanya minho.
“Ngapain takut ama si poci? Dia hantu yang tidak bisa membunuh kita, paling cuma bisa nakutin doang, secara tangannya diikat dan jalannya pun cuma lompat-lompat. Tidak seperti drakula atau zombi.” Key menjelaskan.
Keempat namja lainnya melihat Key dengan tatapan aneh. Mereka terlihat memikirkan berbagai kemungkinan di otaknya masing-masing.
“Baiklah, kita tangkap si Poci.” Onew memutuskan. “Kalau kita mendapatkan si poci, kita akan semakin terkenal di Indonesia.”
“Bener juga,” jawab semuanya kompak.
“Nah, kalo begitu kita siapkan perburuan entar malem,” ujar Key. “Taemin sama Minho cari data tentang si Poci dari internet sekalian peralatan untuk untuk menangkapnya. Jjong dan onew-hyung menyiapkan peralatan yang lainnya. Dan aku akan memasak makanan untuk persiapan entar malam.”
“Siap,” ujar semuanya kompak.



Malam harinya…
Kelima namja SHINee sudah berkumpul di ruang tengah. Mereka telah siap dengan semua peralatannya, termasuk senter, pentungan, jaket tebal dan penutup kepala. Kok lebih mirip orang mau ngeronda ya? Pokoknya mereka telah siap untuk menangkap si Poci.
“Hyung, benaran nih kita akan tetap melanjutkan perburuan si Poci? Aku lihat di internet, ternyata gambar poci itu enggak ada lucunya sama sekali loh. Sereeem banget.” Ujar Taemin ragu.
“Iya dong,”kata Key yakin.
Yang lainya mengangguk, meskipun tidak terlalu yakin.
“Hyung, aku juga sempat nyari bahasa Indonesianya namanya hyung, Key. Dan hasilnya apa coba? Key bahasa Indonesianya adalah konci, kok jadi mirip banget ya ama poci. Jangan-jangan si Poci itu datang ke Korea ini ingin mencari saudaranya yaitu hyung alias konci,” sambung Minho.
“Mwo…?” Key terlihat kaget. “Kamu jangan ngomong sembarangan, mana ada aku memiliki ikatan saudara dengan si Poci.” Meskipun Key berusaha untuk membantah, namun perkataan Minho membuatnya sedikit keder.
“Kalo begitu, Bagaimana kalo kita namai perburuan ini Poci Vs Konci? Kan yang memimpin kali ini adalah Key.” Tanya Onew tiba-tiba.
“SETUJU…,” ujar Jjong memprofokasi yang lainnya.
Kemudian mereka pun langsung menyiapkan segala sesuatunya. Perasaan Key kini mulai diselimuti ke galauan, mendekati  ketakutan.
“Ini hyung aku telah menyiapkan kalung bawang putih,” ujar Taemin sambil mengeluarkan beberapa untai kalung.
“Aku juga menyiapkan kertas mantra,” sambung Minho.
“Yah, emang kalian pikir poci itu vampir?” ujar Key.
“Siapa tahu hyung bisa berguna,” kata Taemin.
“Iya… kita tidak akan tahu sebelum dicoba,” Jjong mengambil kalung bawang putih dan kertas mantra itu.
Malam semakin larut, kegelapan semakin pekat di luar sana. Sedangkan kelima namja itu menunggu dengan ditemani perasaan takut dalam hati masing-masing. Mereka menunggu waktu berburu dengan debar-debar jantung yang tak karuan.
“Ayo… perburuan akan segera dimulai,” kata Key dengan suara dalam dan berat.
“Yaaaa…. hyung, kamu membuatku merinding. Pake suara biasa napa?” Ujar Taemin bersungut-sungut.
“Dasar penakut!” ujar Jjong.
Key, Onew, Jjong dan Minho langsung menyiapkan segala sesuatunya termasuk memasang kalung bawang putih yang dibuat Taemin. Semangat mereka telah menggebu-gebu meskipun jantung mereka juga berdetak kencang.
“Hyung berburunya di dalam Dorm aja gimana? Kita tunggu si poci di sini, terus kalo dia datang baru kita buru.” Usul Taemin.
“Udah jangan banyak omong, ayo kita keluar.” Ujar Minho menyeret lengan Taemin.
Mereka kemudian beranjak dari tempat duduknya dan mulai melangkahkan kakinya menuju ke pintu dorm. Suara langkah kaki dan hembusan nafas yang memburu terdengar jelas di telinga.
KLEK…
Buuuuzzzzzzzzz….
Ketika pintu dibuka, angin dingin malam langsung menampar wajah kelima namja itu. Di luar terlihat begitu gelap, cahaya temaran dari lampu jalanan membuat suasana semakin menyeramkan. Suara gesekan dedaunan yang diterpa angin terdengar seperti suara seseorang yang sedang berbisik-bisik. Dan nyanyian serangga malam terdengar seperti nyanyiam kematian dari dalam kubur.
“Hyung, aku nunggu di dalam dorm aja ya?” Tangan Taemin gemetar, dia berlindung di balik punggung Minho.
“Ya udah balik aja, entar si poci biar nyamperin kamu duluan.”
Taemin melihat kebelakang, sepi, membuat bulu kuduknya merinding, dan mengurungkan niatnya. Satu-satunya jalan hanya mengikuti perburuan ini.
Jjong dan Onew mengedarkan pandangannya ke segala penjuru namun tidak melihat apapun, hanya kegelapan yang ada. Mereka kemudian mulai menyalakan senternya masing-masing.
“Onew-hyung, kamu yang jalan duluan.” Pinta Key saat melihat suasana di laur begitu menyeramkan.
“Mana bisa, kamu kan yang memimpin perburuan ini.” Jantung Onew langsung berdetak tidak karuan.
“Aku akan melindungi kalian dari belakang,” Ujar Key licik. “Di bagian depan aku percayakan sama Onew-hyung. Onew hyung kan leader paling ganteng.”
“Ahh… kamu bisa aja,” ujar Onew sok malu-malu kucing. “Baiklah aku akan berada di bagian depan.”
Mereka kemudian beranjak ke luar. Onew berada di posisi terdepan, kemudian Jjong, Minho, Taemin dan yang paling belakang Key. Taemin memegangi jaket Minho dari belakang, dan pandangannya waspada ke sekelilingnya. Mereka mengarahkan senternya masing-masing ke tempat yang dianggap mereka sebagai tempat yang mencurigakan.
Gukkk… guk…. gukkk…
Saat mereka tiba di jalan depan dorm SHINee, dari kejauhan terdengar suara salakan anjing. Membuat jantung mereka berdetak tidak karuan. Semua mata dan pendengaran mereka di arahkan pada gerakan dan suara yang mencurigakan.
Kreessseeekkk…
“Suara apa itu,” kata Jjong dan mengarahkan senternya ke arah datangnnya suara.
Jantung yang lainnya langsung kembang kempis mendengar suara Jjong. Mereka ikut mengarahkan pandangannya pada arah datangnya suara.
“Sialan…, katak.” Ujar Onew saat melihat hewan itu melompat-lompat.
Tiba-tiba…
Wwwuuuussssss…
Sekelebat bayangan putih melintas, bayangan itu begitu ringannya terbang di udara seperti kapas yang diterbangkan angin. Tak ada satu pun yang menyadarinya kecuali si Magne, Taemin.
“Hyu… hyu….hyung, i…i…itu a..da bayangan putih.” Kata Taemin gemetaran.
“Mana?” tanya Minho saat melihat ke arah yang ditunjuk Taemin, namun tidak ada apapun disana.
“Tadi ada bayangan putih di sana.” Taemin berusaha meyakinkan.
“Jangan nakut-nakutin dong!” pinta Jjong.
“Sumpah hyung, aku enggak bohong.”
Pengakuan Taemin membuat mereka tambah ketakutan. Udara malam yang dingin membuat bulu kuduk mereka semakin berdiri.
“Hyung, kita udahin aja acara berburu pocinya yuk!” Ajak Jjong pada Onew.
Semuanya langsung setuju kecuali Key. Key masih ingin dilihat sebagai orang yang bukan penakut.
“Yah, kita udah sampai di sini, masak harus disudahin.” Ujar Key pura-pura kecewa.
“Ya udah, Key hyung aja yang berburu sendirian.” Kata Minho.
“Enggak asyik dong, aku ikut kalian aja deh kembali ke dorm.” Key melihat ke sekellingnya dan membuatnya begidik serem.

Kemudian mereka memutuskan untuk menghentikan perburuan. Namun saat mereka hendak berbalik arah, ada sesuatu yang tertangkap oleh penglihatan kelima namja itu. Sesosok itu berada di ujung jalan yang cukup jauh berjalan ke arah mereka, lebih tepatnya melompat.
Saat sesosok itu semakin mendekat, jantung mereka seperti mau copot saking berdetak dengan kencangnya. Kaki mereka gemetaran seperti tidak kuat menahan bobot bada mereka. Sesosok itu semakin medekat. Dia melompat-lompat dan keseluruhan badannya tertutup kain putih kecuali bagian wajahnya.
“POCI…eh… POCOOOOOOONNNGGGGG!!!”
Teriak ke lima namja itu dengan teriakan super kencang. ketakutan membuat mereka lari dengan kekuatan penuh menuju dorm. Saat teman-temannya lari dengan sekuat tenaga, Key tetap terdiam melihat ke arah sosok yang mendekatinya. Kaki Key bergetar hebat, katakutannya malah membuatnya lemas seperti tidak memiliki tenaga sama sekali. Key hanya mampu berteriak di tempatnya. Tiba-tiba cairan hangat membasahi sekelangkangannya. Key ngompol berdiri.
Poci itu terus mendekat ke arah Key, namun Key tidak mampu untuk menggerakkan kakinya. Si Poci terus mendekat, hingga jarak antara mereka hanya beberapa meter saja. Dan Key benar-benar melihat sesosok pocong alias poci itu dengan begitu jelas.
“PO…PO…PO…POCIIIIIIIIIII.”
Akhirnya Key bisa menggerakkan kakinya. Dia kemudian lari sekencang-kencangnya ke dalam dorm mengikuti teman yang lainnya. Di dalam dorm, semuanya berlindung di balik sofa sambil melihat ke arah pintu yang terbuka.
“Hemmm…, kok bau pesing ya?” Kata Taemin sambil mengendus-ngendukan hidungnya ke udara.
“Iya bau pesing,” Jjong membenarkan.
“Jangan-jangan ini baunya si Poci,” Onew menduga-duga.
Wajah Key semakin pucat. Pucat karena melihat pocong, dan semakin pucat lagi kalo dia ketahuan ngompol di celana.
“Key-hyung kamu ngompol ya?” tanya Taemin saat hidungnya berhasil sampai pada sumber bau.
Semua tatapan langsung tertuju pada Key.
“Hehehehe…,” Key tersenyum kecut.
Semuanya sontak ingin ketawa, tapi si poci ternyata telah muncul di depan pintu. Si Poci terus saja mendekat. Ketakutan kembali mencekam kelima namja itu.
“Wae…, kenapa kalian kabur?” Ujar si Poci dengan bahasa korea yang fasih. Suaranya terdengar berat dan dalam.
Kelima namja saling bertatap muka, heran. Si Poci semakin mendekat.
“Jangan mendekat!!!” teriak kelima namja itu.
“Kalian takut ya? Hehehe.” Ujar si poci sambil memamerkan giginya yang hitam. “Aku kan ke sini cuma mau minta tanda tangan kalian. Aku salah satu Shawol dari Indonesia loh, lebih tepatnya sepocong Lockets. Jadi aku kesini mau minta tanda-tangan abang Konci. Kalian tidak percaya ya kalo aku sepocong Shawol?”
Kemudian si poci mempraktekkan tarian SHINee mulai dani Noona nomu yeppo, RRD, Lucifer sampai Hello. Dan membuat kelima namja itu takjub dan heran.
“Abang Konci?” semua tatapan tertuju pada seorang Key.
“Aku sudah seminggu ini bergentayangan mencari dorm kalian, dan baru ketemu malam ini. Untungnya kalian tadi berdiri di jalanan. Kalo tidak, aku akan kembali ke indonesia dengan tangan kosong.”
“Emang kamu punya tangan?” celetuk Taemin.
“Ada… tapi diikat, hehehe.” Si Poci kembali memperlihatkan giginya yang hitam.
Kemudian suasana kembali sunyi. Si Poci masih berdiri di depan kelima namja itu untuk mendapatkan tanda tangan. Tapi kelima namja itu enggan untuk berdiri.
“Key, dia penggemar mu loh. Cepat kasih tanda tanganmu biar cepat pulang.” Ujar Onew lirih.
“Anio…!”
“Kalo hyung enggak mau ntar bisa-bisa dia membawa hyung ke Indonesia loh, atau paling sadisnya hyung bisa terbunuh.” Kata Minho.
Key terdiam.
“Apakah hyung mau mati muda?” ujar Taemin.
Kemudian secara terpaksa Key bangkit dan berjalan ke arah si Poci. Si Poci tersenyum lebar. Key mengambil sebuah bolpen yang sering digunakan untuk tanda tangan di meja dan mendekati si poci.
“Key… Hwaiting!!!!” Keempat temannya menyemangati Key dari balik Sofa.
Tangan dan kaki key bergetar hebat. Jantungnya berdetak sampek empot-empotan. Darahnya mengalir seperti barjir bandang. Rasanya Key mau pingsan.
“Di…di…di..di..mana?” tanya Key gelagapan saat berada di depan si Poci.
“Dimana aja, di bagian depan juga enggak apa-apa.” Ujar si Poci sambil melirikkan matanya pada bagian yang akan diberi tanda tangan Key.
Key kemudian mendekatkan tangannya ke kain putihnya si poci. Tangannya bergetar tidak karuan, seperti kena gempa. Meskipun dengan susah payah, akhirnya key bisa membuat tanda tangannya di bagian kain putihnya si Poci.
CLIIINNGGG..
Si Poci kemudian menghilang.
“Terimakasih,” terdengar suara si Poci.
GUBRAAAAKKKK…
Key jatuh pingsan. Ketakutan yang tertahan sejak tadi akhirnya tidak bisa ditahan lagi.
“Key…”
“Hyung…”
Member SHINee lainnya langsung menghambur ke arah Key.



Keesokan paginya…
Semua anggota SHINee beraktivitas seperti biasanya, meskipun tadi malam mereka mengalami kejadian yang luar biasa. Bahkan di luar daya nalar. Key juga telah beraktivitas di dapur kesayangannya dengan normal.
“Onew-hyung, gimana kalo kita berburu poci lagi entar malam?” Ujar Taemin dengan sengaja mengeraskan suaranya supaya bisa di dengar Key dengan jelas.
“Jangan…, Entar malah ada yang ngompol di celana dan pingsan lagi.” Jawab Jjong.
WKWKWKWKWKWKWKWKWKWWKWK…
Minho, Onew, Jjong dan Taemin langsung ngakak guling-guling di ruang tengah. Dan Key hanya bisa manyun di ruang dapur sendirian sambil ngorek-ngorek lantai tanpa bisa membalas satu kata pun.

END